PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER (PPK)

Wonosari, 12 Februari 2019. SD Negeri Karangrejek II terus berupaya mengimplemetasi Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) sebagai amanat yang disampaikan Presiden RI Joko Widodo yang dituangkan dalam Nawa Cita mengenai pentingnya pendidikan budi pekerti dan karakter.

Sebagaimana yang disampaikan oleh Kemendikbud komponen dari penerapan PPK adalah menghargai kearifan lokal dan memberdayakan keunggulan lokal. Keterlibatan budayawan dan tokoh masyarakat sangat diharapkan sebagai wujud dari keterlibatan partisipasi masyarakat. “Jiwa gotong royong di sekolah harus lebih ditingkatkan lagi. Sekolah dapat tumbuh dengan keunggulan masing-masing,” tutur Mendikbud. Muhadjir Effendy dalam acara forum diskusi PPK yang dihadiri 20 kepala sekolah SD dan SMP dari beberapa wilayah di Indonesia, di kantor Kemendikbud, Senayan, Jakarta, Rabu 14/09/2016.

Dalam proses belajar mengajar, kata Mendikbud, dapat memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar, Kebudayaan dapat mewarnai pendidikan di Indonesia, dengan pemanfaatan dan pemberdayaan kembali sanggar dan taman budaya. “Saya berharap sekolah yang berkarakter memiliki ciri budaya yang kuat. Kepala sekolah dan guru dapat mengambil peran dalam pelaksanaannya, serta Komite Sekolah dapat bergotong royong dalam membantu keberhasilan proses belajar mengajar” pesan Mendikbud.

Penerapan PPK dilakukan melalui beberapa jalur, diantaranya pembelajaran Intrakurikuler proses pembelajaran tidak hanya dilakukankan di dalam kelas, tetapi juga belajar di luar kelas dengan pemanfaatan fasilitas belajar yang beragam, penampilan gelar seni dan kreativitas secara periodik. Kegiatan Ekstrakurikuler yang diterapkan yakni Taekwondo, Klub Sains, Tari, Pramuka, Keagamaan, Melukis, Teater, Futsal, Basket.

Penerapan PPK yang dilakukan di SD Negeri Karangrejek II Wonosari, saat masuk sekolah penyambutan siswa pagi hari oleh guru, pengecekan kelengkapan seragam, kuku dan kerapihan rambut.

Kemudian juga kegiatan di pagi hari dilakukan kegiatan apel pagi untuk memantapkan pembiasaan karakter, berdoa sebelum beraktivitas, hormat bendera Merah Putih, menyanyikan lagu Indonesia Raya, penanaman aqidah pagi, gerakan sekolah bersih. Dalam proses pembelajaran sekolah melakukan pembiasaan merapihkan sepatu sebelum masuk ke kelas, pembiasaan izin ke guru saat meninggalkan kelas, motivasi wali kelas, evaluasi kelengkapan seragam.

Pembiasaan yang dilakukan sekolah saat jam istirahat sekolah, yakni pembiasaan jujur di warung kejujuran, pembiasaan Shalat Berjamaah, pembiasaan pidato/ceramah didepan teman-teman setelah melaksanakan shalat, pembiasaan membuang sampah pada tempatnya, pembiasaan memungut sampah yang tidak dibuang pada tempatnya untuk dibuang pada tempatnya.

Pembiasaan yang dilakukan saat pulang sekolah adalah pemberian motivasi oleh wali kelas, penyampaian informasi pendidikan, merapihan perlengkapan belajar, merapihkan seragam sekolah, pembiasaan berdoa sebelum pulang, pembiasaan bersalaman kepada guru, pembiasaan pengantaran siswa pulang sampai depan sekolah.

Kegiatan Ekstrakurikuler yang dilakukan melalui minat dan bakat siswa. Beberapa kegiatan yang dilakukan yakni pendidikan kepramukaan, seni dan budaya, olahraga, serta kearifan lokal membatik.

Kegiatan lainnya yakni Orientasi Sitem Pendidikan, Masa Orientasi Karakter Siswa, upacara, santunan, bakti sosial, festival budaya, dan studi wisata. (Puj)

Kegiatan

Berita

Copyright © 2019 Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Gunungkidul