MENGENALI MANFAAT TUMBUHAN LIAR

Kegiatan Ekstra Pramuka pangkalan SD Negeri Karangrejek II pada hari Jumat, 15 Februari 2019 adalah mengajak adik-adik penggalang ke lingkungan sekitar dan mencoba untuk mengenal lebih dekat jenis tumbuhan liar dan manfaatnya.

Sebenarnya seluruh isi dari alam ini memliki khasiat dan manfaatnya masing-masing bagi manusia. Tanaman liar sekalipun ternyata memiliki khasiat dan manfaat untuk mengobati suatu penyakit. Disekitar kita ternyata banyak terdapat tumbuhan liar yang berkhasiat sebagai obat. Tumbuhan liar tersebut seringkali kita anggap gulma atau tumbuhan pengganggu yang tidak memiliki manfaat. Contohnya adalah tumbuhan anting-anting, Bandotan, Ceplukan. Tumbuhan ini sering kita abaikan begitu saja padahal tumbuhan tersebut memiliki khasiat sebagai obat.

Berikut ini jenis tumbuhan liar yang diamati oleh puluhan adik-adik penggalang dari pangkalan SD Negeri Karangrejek II :

ALANG-ALANG

Alang-alang, ilalang atau lalang adalah tanaman liar yang sering dianggap gulma pada lahan pertanian. Daun ilalang memiliki ujung runcing dan panjang, banyak tumbuh dimana-mana karena ilalang memiliki daya tahan yang kuat terhadap cekaman lingkungan. Bahasa ilmiah alang-alang adalah Imperata cylindrica dari keluarga Poaceae.

Meskipun rumput ilalang sering dianggap gulma dan menganggu tanaman budidaya namun ternyata tanaman liar ini memiliki beberapa khasiat dan manfaat untuk kesehatan. Bagian tanaman yang dimanfaatkan sebagai obat adalah akar atau rimpangnya yang berwarna putih beruas-ruas. Akar ilalang diketahui berkhasiat untuk mengobati panas dalam, sariawan, meluruhkan kencing (diuretika), mengobati demam, obat sakit ginjal, mengatasi mimisan, mengatasi kencing darah dan lain-lain.

ANTING-ANTING

Anting-anting (Acalypha australis linn) merupakan tumbuhan liar yang sering dianggap gulma. Tanaman anting-anting memiliki tajuk yang tidak terlalu besar, batangnya kecil dengan tinggi tanaman mencapai 50 cm. Daun hampir bulat telur dan memiliki bunga berwarna hijau. Tanaman anting-anting banyak tumbuh dikebun, pekarangan dan juga ditemukan pada areal lahan budidaya. Tanaman gulma ini ternyata memiliki khasiat dan manfaat sebagai obat herbal.

Tanaman anting-anting diketahui memiliki khasiat dan manfaat untuk mengatasi pendarahan pada luka, menghentikan darah mimisan, membantu mempercepat penyembuhan luka, sebagai antibiotik, peluruh kencing (diuretik), obat gatal-gatal, obat radang, obat diare dan mengatasi batuk berdarah.

BANDOTAN/BABADOTAN

Bandotan memiliki nama ilmiah Ageratum conyzoides, adalah tumbuhan liar yang banyak ditemukan di areal lahan pertanian, tepi jalan, dikebun dan pekarangan. Tumbuhan liar yang sering dianggap gulma ini konon awal mulanya berasal dari Amerika, dan telah sejak lama ada di Indonesia. Gulma dari suku Asteraceae ini memiliki banyak nama daerah, antara lain babandotan, babadotan (Sunda), wedusan (Jawa), dus-dusan (Madura), rumput balam (Pontianak). Dalam bahasa inggris bandotan disebut Billygoat-weed, Goatweed, Chik weed atau Whiteweed. Ciri khas dari rumput bandotan adalah baunya yang menyerupai bau kambing. Zat yang terkandung dalam babadotan adalah sebagai berikut: minyak esensial, alkaloid, dan kumarin. Meski demikian, tumbuhan ini juga memiliki daya racun. Di Barat, bandotan juga dimanfaatkan sebagai insektisida dan nematisida. Sementara, penelitian lain menemukan bahwa bandotan dapat menyebabkan luka-luka pada hati dan menumbuhkan tumor. Tumbuhan ini mengandung alkaloid pirolizidina.

Tumbuhan bandotan daunnya sudah sejak lama digunakan untuk menyembuhkan luka lecet atau luka terkena benda tajam. Bandotan juga berkhasiat sebagai obat sakit dada, obat mata terasa panas, obat sakit perut.

CIPLUKAN

Ciplukan (Physalis peruviana) adalah tanaman yang tumbuh secara liar dan banyak ditemukan diareal lahan pertanian, kebun, pekarangan dan pada lahan-lahan terbuka. Tanaman ini adalah salah satu dari genus Physalis anggota dari suku Solonaceae. Masyarakat Sunda menyebut ciplukan dengan nama cecenet atau cecendet. Di Madura disebut nyur-nyuran dan masyarakat Bali menyebut kopok-kopokan. Ciplukan merupakan tanaman Herba berumur setahun, tegak, tinggi s/d 1 m. Batang berusuk (=angulata) bersegi tajam dan berongga. Daun berbentuk bundar telur memanjang berujung runcing, dengan tepi rata atau tidak rata. Buah dalam bungkus kelopak yang menggelembung berbentuk telur berujung meruncing, hijau muda kekuningan, dengan rusuk keunguan, 2–4 cm panjangnya. Buah buni di dalamnya bulat memanjang, 1,5–2 cm, kekuningan jika masak, manis dan disukai anak-anak.

Kandungan pada ciplukan diantaranya; glukosa, tanin, vitamin C, asam citrun, fisalin, alkaloid, chlorogenik acid fisalin, asam malat dan kriptoxantin. Tanaman ciplukan bersifat analgetik dan dapat menyembuhkan beberapa penyakit, antara lain sebagai obat batuk, obat rheumatik, obat bisul, obat fludan mengatasi diabetes.(Puj)

Kegiatan

Berita

Copyright © 2019 Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Gunungkidul