Wonosari, 31 Januari 2019. Puluhan siswa SD Negeri Karangrejek II sangat antusias mengikuti kegiatan membatik. Banyak manfaat yang diberikan dari belajar membatik diantaranya dapat mengenal batik, dapat mengenal ragam hias batik dari berbagai daerah. Kita dapat merasakan pengalaman praktik membuat batik sendiri, proses membatik penuh dengan makna filosofis yang dijunjung oleh masyarakat Indonesia sejak dahulu. Proses membatik merupakan proses panjang yang menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia penuh tata krama dan adat istiadat. Proses batik mengajarkan kesabaran, keuletan serta kreatifitas. Walaupun saat ini di Indonesia penggunaan batik sudah memasyarakat, namun tidak banyak yang mengetahui bagaimana proses batik. Maka hingga akhirnya kita perlu memberikan solusi yang dapat mengenalkan cara membuat batik dan melestarikan budaya batik.
Membuat anak semakin paham akan budaya Indonesia bahwa Indonesia merupakan negara yang kaya, kita perlu memperkenalkan batik pada generasi penerus bangsa, agar para penerus bangsa juga sadar bahwa mereka juga mempunyai kewajiban menjaga dan melestarikan kebudayaan yang dimiliki bangsa Indonesia. Batik sebagai warisan budaya sangat perlu sekali untuk dilestarikan, salah satunya dengan upaya ditemurunkan pada generasi penerus bangsa Indonesia. Hal ini harus dilakukan agar kebudayaan seni batik tidak punah dari bangsa Indonesia meskipun adanya perubahan zaman yang lebih modern, karena batik merupakan salah satu kekayaan budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.
Membuat kreatifitas anak semakin terasah karena dengan materi batik siswa dapat menyumbang kreatifitasnya dengan mengetahui dan membuat motif batik sederhana, manfaat untuk perkembangan siswa antara lain dengan berekspresi, berkreasi dan berapresiasi. Siswa dapat mengembangkan kepekaan rasa estetik, rasa menghargai hasil produk kerajinan batik karya bangsa Indonesia yang berbeda beda corak dari tiap tiap daerah
Dengan mencintai dan melestarikan budaya Indonesia terutama kain batik peserta didik memiliki kepekaan terhadap lingkungan budayanya, mereka tidak merasa asing dengan lingkungannya, bahkan dapat berkontribusi dalam menjaga dan melestarikan budaya batik. Batik menjadi salah satu keunggulan meskipun demikian selama ini belum mengintegrasikan nilai-nilai budaya lokal dalam pembelajaran.
Pembelajaran berbasis kearifan lokal merupakan pembelajaran yang menempatkan siswa sebagai pusat pembelajaran student centered daripada teacher centered. Hal ini sejalan dengan konsep ideal bahwa belajar bukan sekedar kegiatan pasif menerima materi dari guru, melainkan proses aktif menggali pengalaman lama, mencari dan menemukan pengalaman baru serta mengasimilasi dan menghubungkan antara keduanya sehingga membentuk makna. Makna tercipta dari apa yang siswa lihat, dengar, rasakan, dan alami. Untuk guru, mengajar adalah kegiatan memfasilitasi siswa dalam mengkonstruksi sendiri pengetahuannya lewat keterlibatannya dalam kehidupan sehari-hari
Halo #sobatpendidikangunungkidul ini adalah Logo Hari Jadi ke-194 Kabupaten Gunungkidul yang merupakan karya Saudara Blasius Yudhatama dengan mengusung tema
GUNUNGKIDUL - Sebanyak 800 siswa Sekolah Dasar di Gunungkidul menerima Beasiswa Gunungkidul Cerdas dengan besaran per tahun sejumlah Rp. 500 ribu
Dinas Pendidikan Kabupaten Gunungkidul melalui Subbag Perencanaan melakukan Sosialisasi Perubahan Anggaran Dana BOS menggunakan ARKAS Tahun 2022 melalui media Zoom
WONOSARI- Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Gunungkidul melalui Bidang Sekolah Menegah Pertama menyelenggarakan Review Akreditasi Sekolah. Kegiatan yang
WONOSARI – Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Gunungkidul menyelenggarakan kegiatan Pelepasan Purna Tugas Bapak Drs. Sudya Marsita, M.M
WONOSARI- Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Gunungkidul bekerja sama dengan Pesona Edu, Bank BCA, dan Pabrik Minuman Hillo
WONOSARI- Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Gunungkidul bersama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Gunungkidul menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi
WONOSARI- Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Gunungkidul melalui Subbagian Perencanaan menyelengarakan kegiatan Sosialisai Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS
WONOSARI- Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Gunungkidul menyelenggarakan kegiatan Desk Anggaran Perubahan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS
WONOSARI- Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olaharaga (Disdikpora) Kabupaten Gunungkidul melalui Bidang Sekolah Menegah Pertama (SMP) melaksanakan kegiatan penyerahan Trophy dan
Copyright © 2019 Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Gunungkidul